Jenis-jenis Biji Kopi Terkenal
Kepopuleran minuman yang terbuat dari biji kopi sedang berada di puncak. Berbagai kalangan, tua muda, pria maupun wanita, banyak menggemari minuman dari biji kopi. Sekarang ini kopi menjadi minuman kekinian yang banyak terjual di kafe, resto, hingga outlet makanan.
Minuman dari biji kopi bisa menjadi teman dalam berbagai suasana. Mulai dari pagi, siang, bahkan malampun dapat menikmati secara panas atau dingin. Minum kopi menjadi sarana interaksi anak millenial ketika mereka sedang berkumpul dengan teman-temannya di kafe. Kopi juga bisa menemani kegiatan saat bekerja maupun saat bersantai.
Sebagai penikmat kopi, Anda mungkin sudah hafal kopi-kopi favorit pilihan Andaa. Mungkin saja Anda menyukai americano, espresso, latte, cappucinno, macchiato, atau piccolo latte. Sah-sah saja ketika Anda memiliki kegemaran pada satu di antara beberapa macam minuman kopi. Namun yang harus Anda ketahui, kenikmatan kopi yang Anda minum bisa saja berpengaruh dari jenis biji kopi. Perlu untuk Anda ketahui, ada berbagai jenis biji kopi. Apa saja jenis-jenis biji kopi terkenal? Berikut ini rangkuman dari jenis-jenis biji kopi terkenal.
1. Biji Kopi Arabika
Biji kopi nomor satu ini menguasai sekitar 70% pasar dunia. Kopi arabika berasal dari Brasil dan Ethiopia. Varietasnya banyak, tergantung tempat menanamnya si biji kopi Di Indonesia sendiri, kopi Toraja dan Mandailing adalah jenis kopi arabika.
Biji kopi arabika memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil daripada biji kopi jenis robusta, selain itu, kandungannya kafeinnya lebih rendah, rasa dan aromanya lebih nikmat. Ciri-ciri utamanya adalah hidup di daerah sejuk, memiliki rasa asam, serta relatif lebih kental dari robusta.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta memegang 30% pasar dunia. Bisa ditanamnya jenis biji kopi ini di daerah yang lebih rendah, sehingga penanaman bisa dengan persebaran lebih luas, menjadikannya lebih murah daripada kopi arabika. Rasanya lebih pahit, dengan tekstur lebih kasar.
Kopi Robusta memiliki tekstur sedikit lebih kasar di lidah, dan rasanya lebih manis seperti cokelat. Jenis kopi Robusta bisa tumbuh dan hidup di daerah dengan ketinggian 400-700 mdpl dengan temperatur 21-24°C.
Biji kopinya tak mudah rusak oleh hama. Oleh karena itu, produksi kopi robusta per hektar lebih banyak dan dengan biaya produksi yang lebih rendah.
3. Kopi Liberika
Kopi robusta memegang 30% pasar dunia. Bisamenanam jenis biji kopi ini di daerah yang lebih rendah, sehingga bisa ditanam dengan persebaran lebih luas, menjadikannya lebih murah daripada kopi arabika. Rasanya lebih pahit, dengan tekstur lebih kasar.
Kopi liberika berasal dari Liberia, Afrika barat. Kopi liberika dapat tumbuh sekitar 9 meter dari tanah. Jenis kopi ini memiliki ukuran daun, bunga, cabang, buah, dan pohon yang lebih besar daripada dengan jenis arabika dan robusta
4. Kopi Luwak
Pastinya kita semua familiar dengan kopi luwak. Kopi inilah yang berasal dari Indonesia. Kopi luwak diolah dengan mengambil bagian yang tidak tercerna oleh luwak dan keluar bersama kotorannya setelah memakan biji kopi (arabika/robusta). Luwak hanya memakan biji kopi dengan kualitas tinggi, yang dapat terasa dengan indra penciumannya.
Oleh karena itu, cita rasa dari kopi luwak pun sangat tinggi, yang menjadikannya kopi dengan harga tertinggi di dunia, dengan perbandingan berkali-kali lipat dari jenis biji arabika dan robusta biasa.
5. Biji Kopi Ekselsa
Biji kopi ekselsa berasal dari Afrika barat, menemukan kali pertama jenis kopi ini di dekat Danau Chad. Kopi jenis Ekselsa ini cocok untuk membudidayakan di daerah dataran rendah yang basah. Jenis ini sangat mudah dalam hal pembudidayaannya karena kopi berjenis ekselsa tidak rentan terserang penyakit.
Jenis kopi ekselsa di Indonesia banyak di kabupaten Tanjung Jabung Barat (Provinsi Jambi) karena topografi lahan di daerah sana sangat mendukung untuk kopi jenis ini.